Jumat, 23 Oktober 2009

tragedi sumbar


gempa dari Universitas Andalas (Unand) Badrul Mustafa mengingatkan, agar masyarakat Sumatra Barat mewaspadai gempa yang lebih besar karena gempa yang terjadi Minggu bukan gempa lanjutan 2007. "Gempa yang susul menyusul kali ini merupakan sumber gempa baru. Bukan sekadar gempa lanjutan 2007 yang mencari kestabilan baru," kata Badrul di Padang, Minggu (16/8). Gempa susulan juga terjadi Senin (17/8) pagi. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat Sumbar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa yang lebih besar. "Tapi mari berdoa semoga gempa 6,9 SR tadi sudah gempa utama, sehingga yang berikutnya merupakan gempa susulan yang magnitudonya lebih kecil," kata pembantu rektor Unand itu. Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kata Badrul, pusat gempa berada di Selat Mentawai. Maka kecil kemungkinan terjadi tsunami. "Antisipasi terhadap gempa yang diperlukan adalah yakinkan bahwa bangunan kokoh, lalu pahami cara menyelamatkan diri secara rasional dan proporsional serta cara berlindung yang baik," katanya. Pada Minggu, sedikitnya terjadi sembilan gempa di Kota Padang yang pusatnya di Kepulauan Mentawai. Gempa terbesar berkekuatan 6,9 SR. Yang lainnya, berkisar antara 5,2, dan 5,6 SR. Sementara itu, warga Kota Padang Minggu malam mulai menyiapkan tenda di luar rumah. Seperti di perumahan Belimbing, tampak banyak warga yang berada di luar rumah. "Ada yang sudah mulai mempersiapkan tenda karena khawatir gempa susulan yang terus terjadi," kata Jonedi (38), warga Belimbing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar