Buana Katulistiwa- Pemanasan global menyebabkan penciutan gletser yang lebih cepat dari yang pernah terjadi di Tibet, salah satu sisi Gunung Everest, yang dapat mengancam supplai air dunia, tulis kantor berita China, Xinhua, Rabu (18/5).
Ilmuwan China meneliti puncak tertinggi dunia, dimana mereka menemukan areal Gunung Oomolangma mengalami peningkatan mencairkan gletser.
"Pemanasan global telah menyebabkan makin cepatnya pencairan gletser di areal Gunung Oomolangma, yang akan mempengaruhi keseimbangan sumber air global," tukis Xinhua.
Sekitar 75 persen dari air bersih dunia disumbangkan oleh es glasial, kebanyakan dari area pegunungan, yang dilepaskan secara teratur melalui hujan musim dingin dan salju ke jaringan sungai sepanjang musim panas atau bulan-bulan kering.
"Pertumbuhan area pencairan mengandung arti semakin kecilnya penerimaan air bersih untuk dunia di masa datang," lanjut Xinhua.
Ilmuwan China menemukan titik pencairan pada gletser Everest telah meningkat sekitar 50 meter (165 ft) hanya dalam waktu dua tahun, lebih cepat dua kali dari normal. Tempat pencairan yang sama juga dilaporkan terjadi di Nepal.
PBB tahun 2002 mengingatkan lebih dari 40 danau gletser Himalaya terancam mengering, yang membahayakan ribuan penduduk, akibat pemanasan global.
Ilmuwan mengatakan, pemanasan global dapat mendorong peningkatan rata-rata temperatur global 1,4-5,8 derajat Celcius hingga 100 tahun ke depan, yang dapat menyebabkan mencairnya gletser dan peningkatan permukaan air laut dan menenggelamkan areal yang lebih rendah di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar